Menteri Perindustrian Saleh Husin membuka peluang untuk terus meningkatkan kerjasama di sektor industri kecil dan menengah (IKM) antara Indonesia dengan negara anggota Forum of Small Medium Enterprises Africa ASEAN (FORSEAA). “Pemerintah Indonesia telah melakukan pengembangan IKM dalam kurun waktu yang lama, upaya tersebut telah menghasilkan kinerja yang baik, terutama dalam lima tahun terakhir,” ungkap Menperin pada acara breakfast meeting dengan delegasi FORSEAA di Jakarta, Kamis, (14/5). Delegasi yang hadir diantaranya Menteri Industri dari negara Laos, Kenya, Zimbabwe, Seychelles, Sudan, dan Timor Leste. Pada kesempatan tersebut, Menperin yang didampingi Dirjen IKM Euis Saedah serta Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional, Achmad Sigit Dwiwahjono,menyampaikan perkembangan kondisi ekonomi dan industri yang masih menjadi penopang utama ekonomi Indonesia.
“Indonesia merupakan negara ekonomi dan pasar terbesar di Asia Tenggara denganPDB mencapai USD 846 miliar dan jumlah penduduk 250 juta orang. Di masa yang akan datang, pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari PDB per kapita diperkirakan mengalami peningkatan empat kali pada tahun 2020,” ungkapnya. Pada tahun 2014, kontribusiIKM Indonesiamencapai 34,56 persendari total industri manufaktur. Saat ini, jumlah IKM sebesar 3,5 juta unit usaha mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 8,4 juta orang.
Sementara itu, kerjasama yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengembangan IKMbeberapa tahun terakhir, diantaranya: (1) Indonesia dengan Timor Leste dalam transfer informasi di bidang standardisasi, desain dan pengembangan teknologi pada IKM tahun 2008; (2) Indonesia dengan Afrika Selatan pada peningkatan kapasitas desain perhiasan untuk IKMtahun 2012; (3)Indonesia dengan Mozambik dalam peningkatan kapasitas SDM industri melalui pelatihan diversifikasi singkong pengolahan pada industri makanan tahun 2012. Selanjutnya, (4) Indonesia dengan Liberia khususnya dalam peningkatan kapasitas diindustri agro melalui pelatihan diversifikasi ubi kayu, kelapa dan pengolahan buah-buahan tahun 2013; (5) serta Indonesia dengan Laos pada program peningkatan kapasitas tekstil untuk memberdayakan sumber daya manusia Laos pada tahun 2014.
0 komentar:
Posting Komentar